Kamis, 15 Desember 2011

mengamati korosi besi


Laporan pratikum kimia

1.    Tanggal    : 15 oktober 2011
2.   Judul         : mengamati korosi besi
3.   Tujuan     :
·        Menunjukan factor-faktor penyebab terjadinya korosi(karat) besi
4.   Teori Dasar :
·        Karat merupakan hasil korosi yaitu oksidasi suatu logam besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3 .xH2O pada proses pengeratan besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi.
·        Persamaan reasksi pengartan sbb:
Anoda = Fe(s) -> Fe2+ + 2e
Katoda = O2 + 4H+ + 4e -> 2H2O
·        Logam besi yang ;etaknya jauh dari permukaan kontak dengan udara akan dioksidasi menjadi ion Fe2+ yang terbentuk bergerak dari anoda ke katoda melalui tetesan air, sedangkan electron mengalir dari anoda ke katoda melalui logam electron ini selanjutnya mereduksi oksigen dari udara dan menghasilkan air. Sedangkan oksigen dari udara larut dalam tetesan air dan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ yang membentuk karat besi Fe2O3 . H2O
5.   Alat :
·        Gelas pelastik yang bersih dan bening sebanyak 4 buah
·        Paku yang tidak berkarat 4 buah
·        Pelastik bening dan karet 4 buah
          Bahan :
·         Larutan HCl 0,1 M 200ml
·        Air 200ml
6.   Cara Kerja :
v Masukkan air kedalam 2 gelas plastic dan masukkan larutan HCl 0,1M kedalam 1 gelas pelastik
v Masukan 4 buah paku tidak berkarat kedalam masing-masing gelas plastic dengan posisi tenggelam di air, tengeelam sebagian di air, tenggelam di HCl, tidur di gelas plastic kosong.
v Tutup ke tempat gelas plastic tersebut dengan plastic bening dan ikat dengan karet gelang
v Amati tiap hari selama one week
7.   Data Pengamatan :
Hari
Paku
Paku tiduran + air
Paku berdiri + air
Paku + HCl
1
Tidak berkarat
Muali berkarat dan air berubah menjadi ke coklatan
paku berkarat dan air berubah warna
Belum berkarat
2
Tidak berkarat
Air menjadi tambah keruh dan paku bertambah karat
Sama seperti hari pertama
Ada gelembung dan tidak berkarat
3
Tidak berkarat
Sama seperti hari ke dua
Air semakin keruh di banding hari pertama
Brubah warna menjadi coklat
4
Tidak berkarat
Sama seprti hari ke dua dank e tiga tapi air semakin keruh
Semakin berkarat dan ada uap air di atas pelastik
Paku berkarat dan air menjadi keruh
5
Tidak berkarat
Sama keperti hari ke empat
Air semakin keruh dan uap air semakin banyak
Air Keruh dan paku berkarat
6
Tidak berkarat
Paku sudah karat dan air semakin keruh
Sama seperti hari ke lima tapi lebih keruh dan beruap
Keruh dan berkarat

8.   Analisa Data :
1.    Paku pada gelas manakah yang menjadi berkarat?
-      Paku dalam larutan HCl
-      Paku dalam air
2.   Samakah kecepatan terjadinya karat pada setiap paku? Jika berbeda urutkan paku berdasarkan kecepatan terjadinya karat.
Berbeda
-      Paku dalam larutan hcl
-      Paku tiduran dalam air
-      Paku berdiri dalam air
-      Paku di gelas plastic kosong
3.   Factor- factor apa saja yang mentebabkan besi berkarat?
Faktornya adalah udara (oksigen) dan air yang mempercepat korosi asam larutan elektrolit
4.   Jika besi di ganti dengan logam misalnya alumunium apa yang terjadi? Jelaskan!
Alumunium tidak akan berkarat karena alumunium jenis logam yang reaktif sehingga tidak akan terioksidasi terkena air walaupun terkena air dan tidak akan tereduksi terhadap lingkungan
9.   Kesimpulan :
Besi berkarat di pengaruhi oleh asam, udara dan larutan elektrolit

uji vitamin C dalam sampel minuman

Laporan pratikum kimia

1.    Tanggal    : 14 oktober 2011
2.   Judul         : Uji Vitamin C dalam sampel minuman
3.   Tujuan     :
·        Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan Vitamin C dalam sebuah sampel minuman.
4.   Teori Dasar :
Bilein perhotungan dengan Vitamin C
Reaksi Vitamin C dengan Iodium
C6H8O6 + H2O -> C6H8O7 + 2H+ + 2e
2e + I2 -> 2I-
C6H8O6 + H2O + I2 -> C6H8O + 2H+
Grek F2          = Grek Vitamin C
N1 x V1                     = N2 x V2
n1 x M1 x V1   = n2 x M2 x V2
1 x 0,01 x V1  = 2 x M2 x 5
                 M2  =
a.     Mol vitamin C = m2 x v2
b.     Massa vitamin C = mol vitamin C x Mr vitamin C
c.      Massa total vitamin C =  x massa vitamin C
d.     Kadar vitamin C =  x 100%
5.   Alat :
·        Sendok
·        Serbet
·        Gelas kimia
·        pipet
          Bahan :
·         UC 1000
·        Pulpy orange
·        Nutrisari
·        Jasjus
·        Okky jelly drink
·        Frutang
·        Ale-ale
·        Buavita
·        Maizena
·        Betadine
6.   Cara Kerja :
v       Membuat larutan kanji : larutkan tepung maizena/ jagung/ tapioca dalam ¼ gelas air, aduk cepat sampai semua larut.
v       Siapkan sampel minuman jeruk dalam gelas, tambahkan ½ gelas aqua, aduk.
v       Ambil 1sdm larutan kanji tuangkan dalam sampel
v       Teteskan betadine septic 2tetes lalu aduk, lakukan terus sampe sampel larytan berwarna biru kehitaman.
v        Hentikan tetesan jika warna laruatn sudah biru kehitaman ( warna biru kehitaman menunjukan di dalam sampel tersebut terkandung Vitamin C)
v Catat berapa tetes betadine yang dibutuhkan untuk membuat sampel dari warna kuning menjadi biru kehitaman.
7.   Data Pengamatan :
Table 1
Nutrisari + kanji
Betadine
1 sdm
19
2 sdm
41
3 sdm
55

Table 2
Sampel
Tetesan betadine
Pulpy
15 tetes
UC 1000
226 tetes
Buavita
10 tetes
Ale-ale
5 tetes
Frutang
4 tetes
Jasjus
6 tetes
Okky jelly drink
5 tetes

8.   Analisa Data :
Table 1 :
·        Gelas 1:1 sdm nutrisari di larutkan dalam setengah aqua (di butuhkan 19 tetes betadine)
·        Gelas 2:2 sdm nutrisari di larutkan dalam setengah aqua ( di butuhkan 14 tetes betadine)
·        Gelas 3:3 sdm nutrisari di larutkan dalam setengah aqua (di butuhkan 55 tetes betadine)
·        Hasil sampel yang berbeda beda karena semakin banyak sampel yang di ambil semakin banyak juga tetesan betadine yang di hasilkan.
Table 2 :
·        Setelah di lihat hasil dari penelitian kami ada 7 sampel yang berbeda dengan jumlah kuantitas yang sama dan hasilnya tetesan betadine yang paling banyak UC1000 sedangkan yang paling sedikit frutang.
9.   Kesimpulan :
Semakin banyak tetesan betadine yang di gunakan kandungan Vitamin C yang di hasilkan dalam sampel semakin banyak.
ale-ale yang sudah di tetesi betadine
 buavita sebelum di tetesi

buavita sesudah di tetesi


frutang yang belum di tetesi


frutang yang sudah di tetesi

jasjus yang belum di tetesi

jasjus yang sudah di tetesi

okky jelly drink sebelum

okky jelly drink sesudah di tetesi

pulpy sebelum di tetesi

 pulpy yang sudah di tetesi

UC 1000 yang sedang di tetesi

UC1000 yang sudah di tetesi